Gurah Massal

Gurah Massal

Ribuan Santri Lirboyo, Wartawan dan Penyanyi Ikuti Gurah Massal



Sedikitnya 2500 santri Pondok Pesantren Lirboyo mengikuti acara Bakti Sosial Pengobatan Gurah (pembersihan lendir) Massal di kompleks Aula Al Muktamar Lirboyo, Kamis (17/6) malam. Selain santri, wartawan, vokalis dangdut koplo SERRA, dan bahkan produser sebuah televisi swasta juga turut serta melakukan gurah.


Kegiatan yang menjadi rangkaian Peringatan Satu Abad berdirinya Pesantren Lirboyo tersebut dibuka langsung oleh Pengasuh Pesantren Lirboyo, KH. A. Idris Marzuqi.



Dalam sambutannya, Kiai Idris menyampaikan kesannya sewaktu melakukan gurah. "Dulu saya pernah sakit pilek, kemudian saya melakukan gurah. Setelah itu, bertahun-tahun kemudian saya tidak pilek lagi," tutur Kiai Idris.

Bagi kalangan pesantren, gurah memang bukan hal yang asing lagi. Mereka terbiasa melakukan gurah guna menjaga kesehatan dan kualitas suara agar tetap merdu.

Suntoro, spesialis gurah asal Surabaya yang telah melahirkan tabib-tabib gurah handal kepada NU Online mengatakan, "Manfaat gurah banyak sekali bagi kesehatan tubuh, di samping dapat meningkatkan kualitas suara agar lebih nyaring dan merdu, gurah juga berkhasiat membersihkan paru-paru, mengobati sakit mata dan bahkan mampu menyembuhkan mata minus," ujarnya di sela-sela menggurah ribuan santri.

Lebih lanjut, Suntoro menjelaskan bahwa gurah adalah pengobatan tradisional dengan membersihkan dan mengeluarkan lendir yang kotor, beracun, dan mengandung berbagai kuman penyakit. Teknisnya pun beragam, salah satunya dengan meneteskan ramuan khusus ke dalam hidung pasien.

"Ramuan tersebut akan membuat semua syaraf tubuh bereaksi menekan, sehingga lendir-lendir yang kotor dan beracun dalam tubuh akan keluar. Lendir tersebut keluar melalui rongga hidung dan mulut. Setelah lendir yang kotor keluar dari tubuh, pernafasan, pencernaan, dan darah akan menjadi bersih, tubuh pun akan sehat," tambahnya.

Menariknya, kegiatan bakti sosial ini rupanya tidak terkhusus bagi santri, wartawan pun diperbolehkan turut serta. Nanang, wartawan Berita Jatim, usai meliput acara merasa tertantang untuk merasakan langsung khasiat gurah. Ia kemudian meminta kepada tabib untuk menggurah dirinya. Sayang, Nanang tak sesukses peserta gurah yang lain, lendir kotor dari tubuhnya seperti sulit keluar.

Saat NU Online menanyakan apakah sudah berhasil, Nanang menjawab, "Nggak tahu ini, lendirnya seperti nggak mau keluar, padahal di tenggorokkan terasa mengental. Apa dosisnya kurang, ya?" ujarnya sambil tertawa.

Lain halnya dengan Nanang, Adi, vokalis dangdut koplo SERA, lendir kotor yang tersimpan dalam tubuhnya mengalir deras melalui hidung dan mulutnya, bahkan volumenya hampir mencapai setengah kantong plastik. Setelah efek ramuan gurah mereda, ia merasa badannya terasa nyaman, meski sedikit lemas. Demikian pula yang dirasakan Joko, produser Dohotv, Kediri.

Meski gurah memiliki khasiat luar biasa bagi kesehatan tubuh, namun eksistensi pengobatan gurah kini terancam punah. Pasalnya, minimnya kaderisasi dituding menjadi penyebabnya. Acara Bakti Sosial Pengobatan Gurah Massal seperti yang digelar Pesantren Lirboyo barangkali dapat menyadarkan banyak pihak akan pentingnya revitalisasi pengobatan tradisional warisan leluhur tersebut.

Komentar
Silahkan, saya ga nggigit !